Umrohterus.com, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Nizar Ali menyatakan, mukai 1 September sudah ada penerbangan internasional ke Bandara King Abdul Azis Jeddah sehingga ibadah umrah bisa dimulai.
Namun,ibadah umrah harus melalui protokol kesehatan yang sangat ketat saat pandemi covid – 19.
“Saya ingin menyampaikan kabar gembira dengan akan dibukanya Bandara Kung Abdul Azis Jeddah mulai 1 September mendatang,” kata Nizar saat seminar “Jabar Juara Umrah” yang diadakan Forum Komunikasi dan Silaturahmi Penyelenggara Umrah dan Haji (FKS Patuh) di Hotel Grand Preanger, Rabu 12 Agustus 2020.
Dia mengatakan, puluhan ribu calon jemaah umrah tertahan akibat penutupan ibadah umrah pada 27 Februari lalu sehingga kabar ini sangat dinantikan kaum Muslimin.
“Hanya masalah biaya umrah bagi jemaah yang sempat tertahan tentu saja harus disesuaikan. Meski pada awalnya Pak Menag menyatakan tidak ada kenaikan biaya lagi kalau ada penjadwalan umrah kembali,” ujarnya.
Namun kenaikan biaya umrah tak bisa dihindari sebab di saat pandemi ini semuanya pasti naik. “Belum lagi dengan kenaikan pajak dari Arab Saudi yang kini mencapai 15 persen. Tentu saja kenaikan biaya pajak ini dibebankan kepada jemaah,” ujarnya.
Belum lagi dengan adanya adaptasi kebiasaan baru (AKB) saat pandemi seperti keharusan adanya tes swab baik di tanah air maupun di tanah suci.
“Biaya lain tentu saja seperti tiket pesawat terbang, biaya hotel maupun transportasi darat yang juga pasti disesuaikan. Kami minta pihak perusahaan penyelenggara umrah agar menghitung ulang biaya umrah ini agar bisa impas,” katanya.
Mengenai nasib Bandara Kertajati, Nizar menyayangkan apabila Bandara Kertajati sebagai kebanggaan Jawa Barat tidak dimanfaatkan secara maksimal untuk ibadah haji.
“Perputaran ekonomi sebagai dampak dari haji dan umrah ini sangat besar, namun selama ini jemaah haji dan umrah Jawa Barat melalui Bandara Soekarno-Hatta,” ujarnya.*
Sumber : Pikiran Rakyat.com
Tinggalkan Balasan